Thailand dikenal dengan masakannya yang beraneka ragam dan penuh rasa. Namun di balik hidangan-hidangan yang menggugah selera negara ini juga menyimpan kuliner exstrem yang wajib kamu cobain
yuk kita bahas apa kuliner Extreme nya

Takatan

Belalang goreng atau yang dikenal dengan sebutan takatan merupakan makanan renyah yang disukai penduduk Thailand karena dianggap memiliki nilai gizi yang tinggi protein dan rendah kalori.
Makanan ini banyak ditemukan di seluruh Thailand, dijual dengan gerobak jajanan pinggir jalan maupun restoran.

Mang Pawng

Setelah kamu memberanikan diri untuk mencoba serangga goreng, tingkat keberanian makanan berikutnya adalah memakan kalajengking. Kamu bisa menemukan hidangan ekstrem ini di pasar malam Jalan Khao San yang terkenal di Bangkok.
Cara penyajiannya adalah kalajengking digoreng dengan tusuk sate, setelah itu dilumuri bumbu atau kecap. Racun yang terdapat di bagian ekor akan dikeluarkan penjualnya, sehingga sangat aman untuk dimakan.
Banyak yang membandingkan rasa kalajengking goreng ini dengan keripik ayam, kepiting, atau bahkan keripik kentang karena teksturnya yang renyah dan asin.

Maeng Kee Noon

Makanan esktrem di Thailand satu ini akan membuat bulu kuduk kamu merinding. Maeng kee noon, yang juga dikenal sebagai kumbang air, adalah makanan ekstrem selanjutnya setelah belalang atau kalajengking.
Hidangan ini biasanya dipanggang atau digoreng dalam wajan dan dibumbui dengan bumbu rempah yang aromatik serta sedikit bubuk lada Thailand.
Selain itu, terkadang bahan ini digunakan untuk membuat saus yang cocok dipadukan dengan nasi atau kulit babi goreng sehingga menambah cita rasa unik pada makanan.
Konon, rasa makanan ini seperti kombinasi kentang goreng dan mentimun atau udang pedas. Jika kamu mengonsumsi maeng kee noon, disarankan untuk membuang sayap luarnya terlebih dahulu.

Kuliner ekstrem Thailand selanjutnya ada nhon mhai alias ulat sutra.

Di negara ini, memang kuliner berbahan dasar ulat sutra sering dijadikan sebagai camilan. Tak jarang, para turis menganggapnya sebagai belatung karena bentuknya hampir mirip
Ulat sutra ini akan digoreng dengan daun jeruk purut supaya tidak amis dan beraroma jeruk. Bagi pemula, mungkin akan terasa aneh di lidah sebab ada rasa lengket yang tersisa.

Ulat sagu yang gendut-gendut itu jika digoreng justru akan terasa enak. Di Thailand, ulat sagu panggang justru sulit ditemukan karena memang jarang ditemukan.

Namun di jalanan Phuket, mungkin akan ada sebagian kecil gerobak maupun kedai yang menawarkan tua duang alias ulat sagu ini. Rasanya yang seperti daging asap membuat kuliner ekstrem ini banyak diburu.

dancing shrimp”.

Udang-udang kecil ini disajikan hidup-hidup dalam bumbu yang pedas dan asam, sehingga mereka tampak seperti menari di piringmu!

Selain itu, makanan ini juga kerap dijual sebagai streetfood. Ketika ada yang beli, udang-udang kecil dijaring dari aquarium dan kemudian disajikan di mangkok plastik, barulah disiram kuah yang pedas dan asam.

Cara memakannya, mangkuk tadi diguncang hingga udang, kuang asam, dan potongan daun menjadi satu. Kalau bisa, kocok dengan kencang hingga udangnya tidak bergerak lagi agar lebih mudah memakannya.

nah itu dia Kuliner Extreme yang berasal dari thailand kamu mau coba ?

BACA JUGA : Sejarah Makanan Jajanan Tradisional Indonesia